Dahsyatnya Siksa Neraka
Dahsyatnya Siksa Neraka

Setiap selesai sholat, kita dianjurkan untuk selalu berdoa,


‌اللَّهُمَّ ‌إِنِّي ‌أَعُوذُ ‌بِكَ ‌مِنْ ‌عَذَابِ ‌جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

"Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari azab kubur, dari azab neraka Jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." (HR Muslim, no. 588)


Ini adalah doa yang sangat penting, yang diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada umatnya untuk senantiasa dibaca. Doa ini merupakan doa yang sangat sering dibaca oleh Nabi kita, sebagai bentuk permohonan perlindungan dari siksa neraka yang mengerikan. Apa sebenarnya yang membuat kita harus selalu memohon perlindungan dari api neraka setiap kali selesai salat?


Beberapa waktu lalu, kita dikejutkan dengan berita kebakaran di sebuah lapas yang berlokasi di Tangerang. Orang-orang di luar lapas mendengar jeritan memilukan dari para narapidana yang terbakar. Mereka berteriak-teriak minta tolong, namun pertolongan tak kunjung datang hingga akhirnya suara-suara itu hilang, digantikan oleh sunyi senyap. Ternyata, 41 orang tewas terpanggang. Kejadian tersebut belum seberapa, jika dibandingkan dengan siksaan penghuni neraka.

Leaf with solid fill

Mereka terus berteriak tanpa henti. Karena Allah jadikan mereka tidak akan mati, sehingga mereka akan terus merasakan siksaan selamanya.

Mereka meminta air, tetapi tidak ada yang memberi. Mereka meminta pertolongan, tetapi tidak ada yang datang. Mereka berteriak tanpa batas waktu, kekal di dalam neraka. Allah menceritakan dalam Al-Qur'an tentang permohonan penghuni neraka kepada Malik, malaikat penjaga neraka,


ﵟوَنَادَوۡاْ يَٰمَٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَۖ قَالَ إِنَّكُم مَّٰكِثُونَﵞ 

"Dan mereka berseru: 'Wahai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.' Dia menjawab: 'Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (QS Az-Zukhruf: 77)


Imam Ath-Thabari menyebutkan bahwa ketika penghuni neraka menyeru sang Malik, mereka meminta agar dibinasakan saja. Mereka lebih memilih mati dari pada terus disiksa. Namun, Malik membiarkan mereka kemudian menjawab bahwa mereka akan tetap tinggal di neraka selama-lamanya.

 

Bayangkan, ketika manusia dilemparkan ke dalam neraka, mereka berharap agar dibinasakan saja. Namun, mereka tidak akan pernah binasa. Allah berfirman,


ﵟوَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمۡ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقۡضَىٰ عَلَيۡهِمۡ فَيَمُوتُواْ وَلَا يُخَفَّفُ عَنۡهُم مِّنۡ عَذَابِهَاۚ كَذَٰلِكَ نَجۡزِي كُلَّ كَفُورٖﵞ 

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS Fathir: 36)

 

Bayangkan jika api di dunia saja bisa mencapai 200-500 derajat, maka api neraka 69 kali lebih panas dari itu. Di dunia, orang bisa mati terbakar. Tapi di neraka, mereka tidak akan mati meskipun disiksa dengan api yang begitu dahsyat. Rasulullah bersabda,


نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ ‌جُزْءٌ ‌مِنْ ‌سَبْعِينَ ‌جُزْءًا ‌مِنْ ‌حَرِّ ‌جَهَنَّمَ، قَالُوا: وَاللهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا، كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا

"Api kalian yang digunakan oleh anak Adam untuk membakar hanyalah satu bagian dari 70 bagian panasnya api neraka." Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya api dunia sudah cukup (untuk menyiksa)." Beliau bersabda, "Sesungguhnya api neraka itu lebih panas 69 kali lipat dari api dunia." (HR Muslim, no. 2843)


Di dunia, orang bisa menebus hukumannya dengan uang, bahkan ada yang mencapai miliaran atau triliunan. Tapi di akhirat, tidak ada yang bisa menebus siksa neraka, meskipun dengan seluruh harta dunia. Allah berfirman,


ﵟإِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمۡ كُفَّارٞ فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡ أَحَدِهِم مِّلۡءُ ٱلۡأَرۡضِ ذَهَبٗا وَلَوِ ٱفۡتَدَىٰ بِهِۦٓۗ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَﵞ 

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” (QS Ali 'Imran: 91)


Bayangkan, jika seseorang memiliki emas sepenuh bumi, lalu ia hendak menyerahkan semuanya kepada Allah untuk menebus dirinya dari azab neraka. Apakah itu akan diterima? Tentu tidak. Bahkan jika dia punya emas sepenuh bumi ini dan berkata, “Tidak apa-apa aku tidak punya harta, yang penting aku tidak disiksa,” maka tetap saja Allah tidak akan menerimanya. Mereka akan tetap mendapatkan azab, dan tidak ada penolong untuk mereka.



Tulisan ini disadur dari kajian berjudul “Jeritan-jeritan paling kencang di neraka” yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. (dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i / STDIIS, Jember).