

Dunia ini menyilaukan, menipu, dan melenakan, membuat manusia
lupa bahwa dia akan mati, kemudian dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang
Mahsyar untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dia lakukan selama di
dunia. Allah ﷻ berfirman
bahwa hal tersebut pasti akan terjadi,
ﵟيَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ
ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم
بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ 5ﵞ
"Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka
janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan)
memperdayakan kamu terhadap Allah." (QS Fathir:
5).
Sebelum manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar, mereka
akan melalui suatu peristiwa yang sangat mengerikan, apa itu? Yaitu hari
kiamat. Pada hari itu, manusia hanya mementingkan diri mereka sendiri. Bahkan,
mereka tidak memperdulikan orang-orang yang mereka cintai.
Kemudian setelahnya, mereka semua akan dimatikan dan
dibangkitkan kembali lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar. Lantas, bagaimana
kondisi mereka saat mereka dikumpulkan pada waktu itu?
1.
Sibuk dengan diri
sendiri, melupakan keluarga dan orang-orang terdekat.
Allah ﷻ berfirman,
ﵟيَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِ 34 وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ 35 وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ 36 لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٖ شَأۡنٞ يُغۡنِيهِ 37ﵞ
”Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu
dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari
itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS Abasa: 34-37)
2.
Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki, dan belum disunat.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
يحشر الناس يوم
القيامة حفاة عراة غرلا" قلت: يا رسول الله! النساء والرجال جميعا، ينظر
بعضهم إلى بعض؟ قال صلى الله عليه وسلم "يا عائشة! الأمر أشد من أن ينظر
بعضهم إلى بعض
“Manusia
akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang,
dan belum dikhitan. Aku
(Aisyah) bertanya: "Wahai Rasulullah, (apakah) laki-laki dan perempuan
semuanya (dibangkitkan bersama), saling melihat satu sama lain (dalam keadaan
telanjang)?" Beliau ﷺ menjawab:
"Wahai Aisyah! Urusan saat itu terlalu dahsyat sehingga
tidak sempat bagi seseorang untuk melihat orang lain.” (HR Muslim, no. 2859).
3.
Dibangkitkan sesuai dengan keadaan saat meninggal dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda,
يُبْعَثُ كُلُ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap orang akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika ia mati.” (HR Muslim no. 2878).
4.
Matahari didekatkan sejauh satu mil.
Sehingga mereka akan tenggelam dalam keringatnya sendiri
sesuai dengan kadar amalnya. Rasulullah ﷺ bersabda,
تَدْنُو الشَّمْسُ
يَوْمَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ، حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ،
فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي العَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ
يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ العَرَقُ
إِلْجَامًا
“Pada hari kiamat, matahari didekatkan kepada makhluk
hingga jaraknya hanya satu mil. Maka manusia akan berada dalam keringat sesuai
dengan kadar amal mereka. Di antara mereka ada yang (keringatnya) sampai mata
kakinya, ada yang sampai lututnya, ada yang sampai pinggangnya, dan ada yang
sampai tenggelam karena keringatnya.” (HR Muslim no. 2864)
5.
Padang Mahsyar menjadi gelap ketika manusia menuju Shirath.
Ketika manusia digiring menuju shirath (jembatan
di atas neraka), suasana padang mahsyar menjadi gelap gulita. Tidak ada
cahaya kecuali cahaya yang diberikan Allah sesuai kadar keimanan dan amal
masing-masing hamba. Cahaya
itu menjadi penuntun untuk melintasi shirath. Rasulullah ﷺ bersabda,
فيُعطَون نُورُهُم عَلَى قَدْرِ أَعمَالِهم
، فَمِنْهُم مَن يُعْطَى نُورَهُ مِثْلَ الْجَبَلِ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَمِنْهُم مَن
يُعْطَى نُورَهُ أَقَلَّ مِنْ ذَلِكَ، حَتَّى يَكُونَ آخِرُ مَنْ يُعْطَى نُورَهُ
عَلَى إِبْهَامِهِ يُضِيءُ مَرَّةً وَيَخِبُّ مَرَّةً
“Lalu mereka
diberi cahaya masing-masing sesuai dengan kadar amal mereka. Ada yang cahayanya
sebesar gunung di depannya, ada yang lebih kecil dari itu, hingga orang
terakhir diberi cahaya pada ujung ibu jarinya yang terkadang menyala dan
terkadang padam” (HR Hakim, no. 8966).
Penutup
Hari kiamat pasti datang, tak bisa dihindari. Dunia yang
kita banggakan ini akan hancur. Siapkan diri dengan iman yang kuat dan amal
saleh yang ikhlas, karena hanya itulah bekal sejati menuju keselamatan di
akhirat kelak.
Ditulis
oleh Tim Ilmiah SRB dan Lorong Faradisa.
Sumber: Rekaman kajian berjudul “Praha di Padang Mahsyar” yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. (Dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember).
Youtube Terbaru





Artikel Terbaru


 Selamanya.png
)

