Hidup ini
Kutapaki dengan perlahan
Kala kutemukan duri dalam perjalanan,
kusingkirkan;
kuhalau;
hingga tajamnya tak meluai para pejalan.
***
Perlahan, diriku mulai menyerah dengan onaknya;
Berkhayal, bahwa hidupku di dunia harus tanpa cela,
tenang tanpa sedikitpun riyak,
tenang tanpa bisik yang menyakitkan,
tenang, tanpa kecewa yang menyakitkan
***
Namun, kini kusadari bahwa Nabiku tak mengajarku demikian.
Banyak risalahnya menunjukkan bahwa dunia memang tempat ujian,
menguji orang-orang yang berupaya menjadi hamba bertakwa
seberapa kuat mereka bertahan dalam kebaikan
***
Kini kusadari, bahwa Rasulku mengajarkanku
dunia ini bak tempat persinggahan
sebagaimana musafir yang beristirahat, maka singgahnya di sini pun tak lebih dari menunaikan kebutuhan
sebagai bekal perjalanan yang lebih penjang, yaitu negeri keabadian
***
Kini kusadar, hidup tak mungkin lepas dari bersabar atas setiap ketetapan
Bersabar dengannya adalah keharusan,
demi sebuah kabar tentang negeri yang di dalamnya tak ada lagi kepenatan
keletihan
kesusahan
semua akan berbahagia, melepas kelegaan
yaitu surga Allah yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang belum pernah terbayangkan
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Rabu, 1 Jumada al Ula 1442 H / 16 Desember 2020
Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat