

Umur manusia sejatinya bukan hitungan hari dan tahun yang ia lewati. Bukan pula detik dan jam yang telah berlalu dari kehidupannya, sehingga dikatakan fulan umur nya 30 tahun dan fulan 40 tahun. Tapi sejatinya umur seseorang itu adalah amal yang dia lakukan, harga diri manusia dihitung sesuai dengan apa yang dia perbuat. Bisa dibayangkan berapa umur tukang sihir Firaun, yang didatangkan untuk berhadapan dengan nabi Musa, mereka adalah tukang sihir yang senior, tukang sihir yang hebat dan sudah tua umurnya. Ketika mereka berhadapan dengan nabi Musa kemudian saling melemparkan tongkatnya, tongkat nabi musa berubah menjadi ular yang memangsa seluruh buhul sihir dan tongkat mereka. Namun Allah puji mereka dengan mengulang-ulang cerita tukang sihir firaun ini beberapa kali dalam Al-Quran Al-Karim. Ada apa dengan mereka? Apakah Allah tinggikan mereka karena bilangan umur yang melekat? Sekali-kali tidak, Allah menilai mereka karena justru di penghujung hidup, mereka mengaku beriman kepada Allah azza wajalla. Allah kisahkan tentang mereka dalam Al Qur’an : فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَىٰ “Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa".” Bayangkan wahai sahabat sekalian, mereka beriman hanya dalam bilangan waktu yang tak seberapa, kemudian dibunuh oleh Firaun, tapi kebaikan mereka terus dikenang. Maka kalau berbicara masalah umur, ia adalah yang diisi dengan kebaikan dan keimanan. Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik manusia bukan sekedar yang panjang umur melainkan yang paling bermanfaat untuk sekitarnya. Disadur dengan beberapa gubahan dari video : https://www.youtube.com/watch?v=W4FiWCgjeDs&list=PLEjtrkaxeeMDHzDaJykWcHu7X1r5ZZ4NM&index=2
(Surat Thaha : 70).
Youtube Terbaru





Artikel Terbaru



 Selamanya.png
)
