Membayangkan Surga yang Keindahannya Tak Terlukiskan
Membayangkan Surga yang Keindahannya Tak Terlukiskan

Ada seorang muslim yang mengaku beriman, dan ciri-cirinya telah disebutkan Allah . Allah berfirman dalam Al-Qur'an, 

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang beriman kepada yang gaib...”

(QS Al-Baqarah: 3).


Orang-orang yang beriman adalah orang yang sebaik-baiknya makhluk di sisi Allah . Allah berfirman,


إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka adalah sebaik-baiknya makhluk."

(QS Al-Bayyinnah: 7).


Namun, ada sebagian manusia yang mengaku muslim, tetapi meragukan informasi tentang surga dan neraka. Mereka mengatakan,


“Ngomongin surga begini dan begitu, memangnya kau pernah ke sana?”


Orang mukmin meyakini segala informasi tersebut berdasarkan Al-Qur'an dan hadis Nabi . Berkaitan dengan gambaran surga, Allah berfirman,


وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِن ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَـٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُوتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, bahwa mereka akan memiliki surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberikan buah-buahan di dalamnya, mereka mengatakan, 'Inilah yang telah diberikan kepada kami sebelumnya.' Dan mereka diberi sesuatu yang serupa. Di dalamnya terdapat pasangan yang suci, dan mereka kekal di dalamnya."

(QS Al-Baqarah: 25).


Kita sering mendengar deskripsi tentang surga, tetapi keindahan dan kenikmatannya jauh lebih luar biasa dari yang dapat kita bayangkan. Apa yang kita lihat di dunia, seperti sungai dan buah-buahan, hanyalah sekilas dari keindahan surga yang sesungguhnya. Kenikmatan yang ada di surga tidak akan pernah terbayangkan oleh kita di dunia ini.

Namun, jalan menuju surga tidaklah mudah. Sebagaimana seseorang yang bercita-cita menjadi dokter harus melewati berbagai rintangan, ujian, dan perjuangan, demikian pula kita perlu berjuang untuk mendapatkan surga tanpa hisab. Kita harus bersiap dan mengorbankan waktu serta tenaga, agar bisa meraih apa yang dijanjikan Allah .

Para sahabat Nabi berjuang selama 13 tahun di Mekkah, meninggalkan semua harta benda dan berangkat ke Madinah meskipun menghadapi berbagai kesulitan. Allah menurunkan ayat di Madinah sebagai pengingat bahwa perjuangan mereka akan membuahkan hasil. Dalam surat Al-Baqarah, Allah berfirman,

 

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُمْ ۖ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang sebelum kamu."

(QS Al-Baqarah: 214).

 

Dalam kehidupan ini, kita sering menghadapi ujian, tetapi itu semua merupakan bagian dari proses untuk menggapai surga. Pada hari kiamat, ada dua golongan di surga: Al-Muqarrabun dan Ashabul Yamin. Al-Muqarrabun adalah mereka yang berlomba-lomba dalam kebaikan, sementara Ashabul Yamin adalah mereka yang menjalankan kewajiban dan meninggalkan yang haram.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi menceritakan tentang umat-umat di hari kiamat. Dalam gambaran itu, terlihat nabi-nabi dengan pengikut yang berbeda-beda, menunjukkan bahwa tugas para nabi bukanlah untuk mengumpulkan pengikut, tetapi untuk menyampaikan kebenaran dan mengajak umat kepada surga Allah .

Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang akan memasuki surga tanpa hisab, dan menjadi hamba-hamba Allah  yang shalih.



(Sumber tulisan diambil pada kajian: Masuk Surga Tanpa Hisab - Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. di Studio SRB Official, Jember. Kamis, 26 Dzulhijjah 1443 H / 04 Agustus 2022)