Ketika Ujian Datang Setelah Hijrah
Ketika Ujian Datang Setelah Hijrah

Banyak orang membayangkan bahwa setelah berhijrah, hidup akan terasa damai dan penuh keberkahan. Namun kenyataannya, kenapa ujian justru datang bertubi-tubi?

 

Fenomena ini sebenarnya sudah diceritakan dalam Al-Qur’an. Nabi Musa pernah menenangkan kaumnya yang tertekan oleh Fir‘aun,

 

ﵟقَالُوٓاْ أُوذِينَا مِن قَبۡلِ أَن تَأۡتِيَنَا وَمِنۢ بَعۡدِ مَا جِئۡتَنَاۚ قَالَ عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُهۡلِكَ عَدُوَّكُمۡ وَيَسۡتَخۡلِفَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرَ كَيۡفَ تَعۡمَلُونَﵞ

“Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu.” (QS Al-A‘raf: 129).

 

Artinya, kemenangan atau perubahan hidup adalah awal dari ujian baru. Allah ingin melihat bagaimana sikap kita setelah diberi kesempatan yang lebih baik.

 

Perbanyak istighfar

Kalau setelah hijrah hidup terasa berat, mungkin istighfar kita masih minim. Tambahlah istighfar, bukan malah keluhan. Allah menegaskan bahwa orang yang mengaku beriman pasti diuji, sebagaimana umat-umat terdahulu. Tujuannya untuk membedakan siapa yang benar-benar tulus dan siapa yang pura-pura,

 

ﵟالٓمٓ 1 أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ 2 وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَٰذِبِينَ 3ﵞ 

“Alif Lām Mīm. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan, 'Kami telah beriman,' sedangkan mereka tidak diuji? Sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS Al-‘Ankabut: 1–3).

 

Para sahabat pun diuji

Sejarah para sahabat di Madinah menjadi bukti nyata. Setelah meninggalkan Makkah, mereka sakit, miskin, dan menghadapi peperangan berturut-turut. Pada perang Ahzab, mereka terkepung, dilanda lapar dan ketakutan. Namun, mereka justru berkata,

 

ﵟقَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥۚﵞ 

“Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya” (QS Al-Ahzab: 22)

 

Keimanan mereka semakin kuat. Ujian besar bisa menjadi tanda Allah ingin meninggikan derajat seorang hamba. Sebagaimana Rasulullah sabdakan, bahwa jika Allah telah menetapkan kedudukan tinggi bagi seorang hamba di surga, maka Allah akan memberinya ujian pada tubuh, harta, atau anaknya, lalu memberinya taufiq berupa kesabaran, hingga ia mencapai derajat itu.

 

Hijrah harus dilandasi niat karena Allah

Jika motivasinya hanya ikut tren, dorongan teman, atau alasan duniawi, maka ujian sedikit saja bisa membuat seseorang mundur. Ada yang berhijrah karena pekerjaan, pasangan, atau popularitas. Ujian akan menyaring niat, apakah benar karena Allah atau hanya sementara. Karena itu, jangan berhenti menuntut ilmu setelah hijrah. Ilmu akan menguatkan iman sehingga saat badai ujian datang, kita tetap tegar, bukan malah kembali pada masa lalu.

 

Allah mengingatkan bahwa ada orang yang menyembah Allah setengah-setengah, jika mendapat kebaikan, ia tenang, tetapi jika diuji, ia berbalik dan merugi di dunia dan akhirat. Jangan sampai kita termasuk golongan ini.

 

ﵟوَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرۡفٖۖ فَإِنۡ أَصَابَهُۥ خَيۡرٌ ٱطۡمَأَنَّ بِهِۦۖ وَإِنۡ أَصَابَتۡهُ فِتۡنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةَۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ 11ﵞ

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah di tepi; maka jika ia memperoleh kebaikan, ia merasa tenang dengannya; tetapi jika ia ditimpa cobaan, berbaliklah ia ke belakang. Ia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.” (QS Al-Hajj: 11).

 

Penutup

Hijrah adalah awal dari perjalanan panjang, bukan garis finish. Ujian adalah tanda bahwa Allah sedang menguji dan membentuk kita menjadi hamba yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih layak untuk mendapat derajat tinggi di surga.

Maka jika setelah hijrah masalah datang bertubi-tubi, jangan buru-buru menyerah. Justru itu tanda bahwa Allah sedang menaruh perhatian khusus pada kita. Bersabarlah, perbanyak istighfar, dan perkuat niat. Sebab, janji Allah itu pasti.



Ditulis oleh Tim Ilmiah SRB dan Lorong Faradisa. 

Sumber: Rekaman kajian berjudul “Hidup Semakin Susah Setelah Hijrah” yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. (Dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember).