Jiwa yang Merdeka
Jiwa yang Merdeka


Peluh perjuangan, tetes darah, sayatan, dan timah panas menemani langkah para pejuang kemerdekaan. Sebesar itu harga sebuah kemerdekaan hingga pantas untuk dibayar ratusan, ribuan, bahkan jutaan nyawa. Secara konstitusional Indonesia diakui merdeka tujuh puluh tahun silam di bulan Agustus. Pernak-pernik umbul-umbul meriahkan jalanan, gelak ceria tawa anak dalam perlombaan agustusan gambarkan rasa aman buah merdeka yang diperjuangkan darah syuhada. Merdeka selalu identik dengan kedamaian dan ketentraman.

Namun bagaimana sudut pandang orang – orang salih dalam memandang kemerdekaan itu sendiri. Disebutkan dalam kisah istri Imron ‘alaihissalam yang Allah abadikan dalam al-Quran: 

۞ إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ۞ 

(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang muharrar Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Ali Imron : 35)

Allah memperlihatkan di ayat sebelumnya kepada kita beberapa contoh keluarga yang Allah muliakan. Di antara keluarga tersebut adalah Imron alaihissalam yang lahir dari anak keturunannya seorang yang agung,  Nabiyullah Isa alaihisalam

Istri imron disebut sebagai sosok wanita mulia yang taat kepada Allah. Tatkala mengandung, ia bersimpuh di hadapan Allah mengikrarkan nadzar bahwa nantinya anak yang di dalam kandungannya akan menjadi seorang yang muharrar / merdeka. Hal menarik yang kita bisa tangkap adalah, kemerdekaan yang seperti apa yang ada di benak Istri Imron alaihissalam?! 

Benar, ia mengharapkan anak nya menjadi seorang hamba yang dapat melayani rumah Allah yang paling mulia, yaitu baitul maqdis. Ia bertekad kepada Allah menjadikan anaknya sebagai pelayan-Nya. Menjadi seutuhnya hamba yang hanya beribadah kepada-Nya. Menghabiskan waktunya hanya dalam ketaatan kepada Allah. Inilah makna merdeka yang sesungguhnya, yang dengannya orang-orang mulia harus berikrar. 

Harapan pun sekedar harapan, terlahir dari rahimnya seorang puteri. Istri imron dengan sedikit kecewa mengadu kepada Allah bahwa anak perempuan tidak bisa sesempurna anak laki-laki dalam melayani Rabbnya. Namun Allah menepis anggapan tersebut dengan tetap menerima nazarnya. Allah sempurnakan ia menjadi sosok yang merdeka yaitu menjadi seutuhnya Hamba Allah. Yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah azza wajalla. Dialah Maryam yang dari rahimnya yang mulia Allah lahirkan seorang nabi bernama Isa ‘alaihissalam. Seorang wanita yang telah menggapai kemerdekaan yang sesungguhnya.

Sosok Maryam telah mengenal bagaimana ia benar-benar merdeka sebagai seorang hamba. Allah mudahkan kehidupan dunianya. Dalam mihrabnya ia hanya beribadah kepada Allah. Dengan hal itu, Allah datangkan ia rezeki dari arah yang tidak di sangka-sangka. Sampai-sampai nabiyullah Zakaria takjub dengan keajaiban yang menimpa Maryam. Karena seharusnya yang mengasuh dan melayani Maryam ialah nabiyullah Zakaria. Beliaulah yang bertugas mengantarkan makanan kepada Maryam, namun betapa terkejutnya beliau tatkala masuk kedalam mihrab ternyata disana ada makanan. Bahkan Allah karuniakan makanan di musim panas yang sebenarnya tidak di temukan kecuali di musim dingin saja. 

Pertanyaan yang menarik untuk diri kita masing-masing, sudahkah kita merdeka dalam ibadah kita? Seberapa besar penghambaan diri kita kepada Allah selama ini? Padahal Ibadur Rahman (Hamba Allah) adalah gelar yang paling mulia. Ataukah semua itu sekedar dakwaan semata?? Semoga Allah jadikan kita hamba-hamba-Nya yang mulia.

| Disusun & Dipublikasi oleh Tim Ilmiah Elfadis 

Tanggal :  29 Rabi’ul Akhir 1441 H

________________

Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :


Facebook           :

 Syafiq Riza Basalamah Official /  https://www.facebook.com/SyafiqRizaBa...


Instagram            :

 Syafiq Riza Basalamah Official 


Twitter    : 

 Syafiq Riza Basalamah Official @ustadzsyafiq


Telegram : 

  Syafiq Riza Basalamah Official / @SRB_Official


Website   : 

   http://syafiqrizabasalamah.com/